0
INDIKATOR-INDIKATOR PENTING EKONOMI MAKRO
Indikator makroekonomi adalah statistik yang menunjukkan status ekonomi terkini sebuah negara tergantung pada area ekonomi tertentu (industri, pasar tenaga kerja, perdagangan, dll.). Indikator ini diterbitkan secara teratur pada waktu tertentu oleh lembaga pemerintah dan sektor swasta.
Sebenarnya, statistik ini membantu pedagang Valas memantau denyut nadi perekonomian, sehingga tidak mengherankan bahwa statistik ini diikuti dengan taat oleh hampir semua orang di pasar keuangan. Setelah publikasi indikator ini, kita dapat mengamati volatilitas pasar. Tingkat volatilitas ditentukan tergantung pada pentingnya indikator tersebut. Itulah sebabnya mengapa penting untuk memahami indikator mana yang penting dan apa yang diwakilinya.
- Pengumuman Suku Bunga
Suku bunga memainkan peran paling penting dalam menggerakkan harga mata uang di pasar valuta asing. Sebagai lembaga yang menetapkan suku bunga, bank sentral merupakan aktor yang paling berpengaruh. Suku bunga mendikte arus investasi. Karena mata uang adalah representasi dari ekonomi suatu negara, perbedaan suku bunga memengaruhi nilai mata uang relatif dalam hubungannya dengan satu sama lain. Ketika bank sentral mengubah suku bunga, mereka membuat pasar valas mengalami pergerakan dan volatilitas. Dalam dunia perdagangan Valas, spekulasi akurat dari tindakan bank sentral dapat meningkatkan peluang pedagang untuk melakukan perdagangan yang sukses.
- Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB adalah ukuran terluas dari ekonomi suatu negara, dan hal ini mewakili total nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama tahun tertentu. Karena angka PDB itu sendiri sering dianggap sebagai indikator lagging (indikator yang memunculkan sinyalnya setelah harga bergerak), sebagian besar pedagang fokus pada dua laporan yang dikeluarkan pada bulan-bulan sebelum angka GDP final: laporan lanjutan dan laporan awal. Revisi yang signifikan antara laporan ini dapat menyebabkan volatilitas yang cukup besar.
- Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Konsumen (IHK) mungkin merupakan indikator inflasi yang paling penting. Indeks ini mewakili perubahan tingkat harga eceran untuk keranjang konsumen dasar. Inflasi terikat secara langsung dengan daya beli mata uang dalam negeri dan memengaruhi posisinya di pasar internasional. Jika ekonomi berkembang dalam kondisi normal, kenaikan IHK dapat menyebabkan peningkatan suku bunga dasar. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan peningkatan daya tarik mata uang.
- Indikator Ketenagakerjaan
Indikator ketenagakerjaan mencerminkan kesehatan ekonomi atau siklus bisnis secara keseluruhan. Dalam rangka untuk memahami bagaimana ekonomi berfungsi, penting untuk mengetahui berapa banyak pekerjaan yang diciptakan atau dihancurkan, berapa persen tenaga kerja yang aktif bekerja, dan berapa banyak orang-orang baru yang mengklaim sebagai pengangguran. Untuk pengukuran inflasi, penting juga untuk memonitor kecepatan tumbuhnya upah.
- Penjualan Eceran
Indikator penjualan eceran (ritel) dirilis secara bulanan dan penting bagi pedagang valuta asing karena menunjukkan kekuatan keseluruhan belanja konsumen dan keberhasilan toko eceran. Laporan ini sangat berguna karena merupakan indikator tepat waktu dari pola belanja konsumen yang luas yang disesuaikan untuk variabel musiman. Indikator ini dapat digunakan untuk memprediksi kinerja indikator lagging yang lebih penting, dan untuk menilai arah perekonomian yang sebentar lagi muncul.
- Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran (Balance of Payments) mewakili rasio antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar negeri dan jumlah pembayaran ke luar negeri. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan total operasi perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor, pembayaran transfer. Jika pembayaran yang datang melebihi pembayaran ke negara dan organisasi internasional lain, maka neraca pembayaran positif. Surplus merupakan faktor yang menguntungkan bagi pertumbuhan mata uang nasional.
- Kebijakan Fiskal dan Moneter Pemerintah
- Stabilisasi ekonomi (misalnya, kesempatan kerja penuh, pengendalian inflasi, dan keseimbangan pembayaran yang adil) merupakan salah satu tujuan yang berusaha untuk dicapai pemerintah melalui manipulasi kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal berhubungan dengan pajak dan pengeluaran, kebijakan moneter berhubungan dengan pasar keuangan dan penyediaan kredit, uang, dan aset keuangan lainnya.
Posting Komentar