0

Lapangan Kerja, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi

Posted by Jhonatan Oktavianus on 21.53 in ,

Dari hasil sensus penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia adalah 179,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara Negara - negara yang sedang berkembang setelah Gina dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1980 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1995 sebanyak 195,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 27 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Di lain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa. Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah.
Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong rendah. Hongkong misalnya tahun 1985 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88% dan Singapura telah mencapai 95 % (Surabaya Post, 2 Oktober 1995). Masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan 77% angkatan kerja masih berpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan perkapita yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga terhadap kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal dijadikan indikator bagi kesejahteraan suatu negara. Nampaknya sederhana, tetapi harus diingat bahwa manusia adalah sebagai subjek tetapi juga sekaligus objek pembangunan sehingga bila tidak diantisipasi mungkin pada gilirannnya akan berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatu negara.
Sebenarnya tingkat pengangguran ini relatif kecil dibanding tingkat pengangguran di beberapa Negara industri maju di Eropa di tahun 90-an yang bahkan mencapai dua digit.Namun tingkat pengangguran 5,7 persen tersebut sebenarnya adalah angka pengangguran terbuka (Open Unemployment), yakni penduduk angkatan kerja yang benar-benar menganggur.Diluar pengertian tersebut, terdapat sejumlah besar penganggur yang dalam konsep ekonomi termasuk dalam kualifikasi pengangguran terselubung (Disquised Unemployment), yakni tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaaan yang sesuai dengan bidangnya disebabkan lemahnya permintaan tenaga kerja.Konsep lainnya adalah under employment, yakni tenaga kerja yang jumlah jam kerjanya tidak optimal karena ketiadaan kesempatan untuk bekerja.
Berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik)sampai Mei 1997,sekitar 45 persen tenaga kerja bekerja di bawah 35 jam per minggu atau setara dengan 25 persen pengangguran penuh.Jika di tambah angka pengangguran terbuka 2,67 persen dan pengaruh krisis ekonomi yang berkepanjangan,total pengangguran nyata bias mencapai 35-40 persen.Suatu tingkat yang sangat serius dan membahayakan dalam pembangunan nasional.Di samping masalah tingginya angka pengangguran, yang termasuk juga rawan adalah pengangguran tenaga terdidik yaitu, angkatan kerja berpendidikan menengah ke atas dan tidak bekerja.Fenomena ini patut di antisipasi sebab cakupannya berdimensi luas, khususnya dalam kaitannya dengan strategi serta kebijakan perekonomian dan pendidikan nasional.




PEMBAHASAN KEPENDUDUKAN

Sepanjang abad masalah penduduk ini selalu menjadi pembicaraan. Bahkan dewasa ini masalah ini telah menjadi lebih hangat , berhubung dengan  pertambahan penduduk yang sangat cepat, sedang bahan makanan tidak mampu memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akibat bertambahnya penduduk dan majunya kebudayaan.
Setiap negara harus mengetahui dengan pasti jumlah daripada penduduknya , terutama guna menentukan kebijaksanaaan ekonomi yang tepat, sehingga tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan sosial.Pada umumnya keinginan untuk mengetahui jumlah penduduk dengan tepat , ada berbagai alasan yang dikemukakan , yaitu alasan politik, alasan ekonomi dan alasan sosial.

Masalah Akibat Angka Kelahiran.
Hasil perkiraan tingkat fertilitas (metode anak kandung) menunjukan bahwa penurunan tingkat fertilitas Indonesia tetap berlangsung dengan kecepatan yang bertambah.

Masalah akibat Angka Kematian

Selama hampir 20 tahun terakhir, Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan sebesar 51,0 pada periode 1967-1986. Tahun 1967 AKB adalah 145 per 1000 kelahiran, kemudian turun menjadi 109 per 1000 kelahiran pada tahun 1976. Selama 9 tahun terjadi penurunan sebesar 24,8 persen atau rata-rata 2,8 persen per tahun. Berdasarkan SP90, AKB tahun 1986 diperkirakan sebesar 71 per 1000 kelahiran yang menunjukan penurunan sebesar 34,9 persen selama 10 tahun terakhir atau 3,5 persen pertahun (Trend Mortalitas, 66). Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah:
a.              Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran pemerintah di dalam menyediakan fasilitas penampungan.
b.             Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang memadai bagi anak-anak (Balita).
c.              Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi Indonesia dimata dunia.

Pemecahan masalah angka kelahiran dan kematian :
1.             Kelahiran
Angka kelahiran perlu ditekan melalui :
a)             Partisipasi wanita dalam program KB.
b)             Tingkat pendidikan wan ita wanita mempengaruhi umur kawin pertama danpenggunaan kontrasepsi.
c)             Partisipasi dalam angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dengan fertilitas
d)            Peningkatan ekonomi dan sosial.

2.      Kematian
Angka kematian perlu ditekan :
a)             Pelayanan kesehatan yang lebih baik.
b)             Peningkatan gizi keluarga.
c)             Peningkatan pendidikan (Kesehatan Masyarakat)
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :
a.              Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarg.
b.             Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.
c.              Aspek pemenuhan gizi.
Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 -5 tahun). Akan mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental ( mental retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.
3.       Aspek Pendidikan
Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang
4.       Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDM nya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan. Alternatif Pemecahan yang diperlukan :
a)      Pengendalian angka kelahiran melalui KB.
b)      Peningkatan masa pendidikan.
c)      Penundaaan usia perkawinan.

KETENAGAKERJAAN

a.              Ketenagakerjaan ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,selama,dan stelah selesainya masa berhubungan kerja.
b.             Tenaga kerja ialah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang berpotensial dapat memproduksi barang dan jasa untuk kebutuhannya sendiri ataupun orang lain.
c.              Pekerja atau buruh ialah setiap orang yang bekerja untuk orang lain dengan menerima upah baikberupa uang atau imbalan dalam bentuk lain.
d.             Pemberi kerja ialah orang atau perseorangan/badan hukum yang mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan.

Perbedaan Tenaga Kerja, Pekerja dan Angkatan Kerja

a.              Tenaga kerja adalah Setiap orang yang melakukan pekerjaan termasuk di dalamnya bekerja pada sektor informal. Misalnya:Wiraswasta/pedagang yang bekerja untuk dirinya sendiri ataupun orang lain.
b.             b.      Pekerja            adalah Mengarah pada bekerja untuk orang lain yang mendapatkan upah atau imbalan.
a.              Angkatan kerja adalah Jumlah penduduk yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu, yaitu semua orang yang mampu dan bersedia bekerja.

Klasifikasi Tenaga kerja :
1.       Angkatan kerja :
a.              Golongan yang bekerja.
b.             Golongan yang menganggur/mencari.
2.       Bukan angkatan kerja :
a.              Golongan yang bersekolah.
b.             Golongan yang mengurus rumah tangga.
c.              Golongan lain atau penerima pendapatan tidak tetap.

KESEMPATAN KERJA

Pengertian
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena:
a.              Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi.
b.             Sumber Daya Alam.
c.              Kewiraswastaan.
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Ada pula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
a.              Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja.
b.             Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja.
c.              Pengangguran.
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:
a.              Jumlah dan sebaran usia penduduk.
b.             Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c.              Peranan kaum wanita dalam perekonomian.
d.             Pertambahan penduduk yang tinggi.
e.              Meningkatnya jaminan kesehatan.
Persoalan sulit dalam masalah perekonomian yang sering dihadapi oleh berbagai negara salah satunya yaitu menyediakan lapangan & kesempatan kerja bagi penduduk. Karena, pemerintahan pada suatu negara dapat dikatakan berhasil jika mampu menyediakan lapangan kerja atau memperkecil pengangguran. Pengangguran adalah orang-orang yang tidak mendapat pekerjaan karena kurangnya lapangan pekerjaan, kurang terampil, atau tidak mau bekerja, dapat juga diartikan seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tapi belum memperolehnya. Angkatan kerja (labor force) adalah penduduk usia kerja yang terdiri atas penduduk yang sudah bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Tenaga kerja merupakan salah satu factor produksi yang penting,  bukan hanya perannya tetapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Kesempatan kerja atau demand for labor adalah suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya pekerjaan untuk diisi oleh pencari kerja, tapi masalah kesempatan kerja pada umumnya berkaitan dengan lapangan kerja (lowongan kerja) dan tenaga kerja. Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja di satu pihak dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja di pihak lain. Sedangkan pasar kerja adalah keseluruhan aktivitas yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan pekerjaan. Perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara pengembangan industry padat karya, membuka proyek pekerjaan umum juga dengan meningkatkan kegiatan ekonomi yang sudah ada maupun dengan menambah kegiatan ekonomi yang baru. Perluasan kesempatan kerja pun merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan.
PENGANGGURAN
Orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja. Jumlah penduduk yang besar pada dasarnya merupakan memiliki potensi yang sangat berharga di tinjau dari segi tenaga kerja, jika dapat di dayagunakan dengan baik, penduduk yang sangat banyak dan memiliki ketrampilan ini merupakan potensi yang berharga. Jumlah penduduk yang besar dan tidak memiliki ketrampilan ini adalah kerugiannya yang dapat menyebabkan pengangguran di mana – mana.

Pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu:

1.             Pengangguran menurut lama waktu kerja
a)             Pengangguran terbuka (open unemployment).
Tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
b)             Setengah pengangguran (under unemployment).
Tenaga kerja yang tidak kerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya pengangguran jenis ini yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c)      Pengangguran terselubung (disguised unemployment).
            Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2.       Pengangguran menurut penyebab
a.       Pengangguran Struktural (Stuctural Unemployment).
Pengangguran yang di akibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
b.             Pengangguran Siklus.
Pengguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian. Yang di sebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat.
c.       Pengangguran Musiman.
Pengangguran yang muncul akibat pergantian musim. Misalnya pergantian kusim tanam ke musim panen.
d.      Pengangguran Friksional, disebut juga Pengangguran Sukarela (Voluntary unemployment).
Pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pembeli kerja dan pencari kerja.
e.       Pengangguran Teknologi.
Pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
f.       Pengangguran Konjungtural (Cycle Unemployment).
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang kehidupan perekonomian / siklus ekonomi.
Pengangguran ini merugikan bagi orang yang bersangkutan dan bagi masyarakat, akibatnya banyak motif-motif kejahatan merajalela dan makin banyak aktivitas kriminal di setiap tempat. Seperti perampokan / maling, penipuan bahkan banyak gadis atau para wanita menjadi PSK dan juga banyak orang melakukan pekerjaan apapun hanya untuk mendapatkan seperak uang, yang haram pun diubah menjadi seolah itu pekerjaan yang halal. Sedangkan dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi dalah turunnya produktifitas, standar kehidupan, penerimaan pajak penghasilan nagara, aktivitas ekonomi keseluruhan, dan meningkatkan biaya sosial.

Cara untuk mengatasi pengangguran, yaitu :
a.       Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal.
b.      Pengelolaan permintaan masyarakat.
c.       Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja.
d.      Pertumbuhan ekonomi.
e.       Program pendidikan dan pelatihan kerja.
f.       Wiraswasta.
g.      Peningkatan mutu tenaga kerja.
h.      Latihan Kerja.
i.        Pemagangan.
j.        Perbaikan gizi dan kesehatan.

Sebab – sebab terjadinya pengangguran
a.      Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja.
Maksudnya adalah kondisi dimana jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia, karena kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
b.      Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang.
Upah tenaga kerja tidak terdidik di sekitar pertanian cenderung lebih rendah daripada upah tenaga kerja yang sama diluar sektor pertanian. Dengan demikian, terjadi perbedaan mutu tenaga kerja antara sektor pertanian dan sektor yang lain.

c.       Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Besarnya kesempatan kerja belum tentu menjamin tidak terjadi pengangguran, karena belum tentu terjadi kesesuaian tingkat pendidikan yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan yang tersedia.

d.      Adanya kecenderungan semakin meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia.
Dalam Repelita V, diperkirakan 47.5%-nya adalah tenaga kerja wanita.

e.       Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja Antar Daerah Tidak Seimbang.
Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedang di daerah lain dapat terjadi sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja ke daerah lain, bahkan ke negara lain.

Dampak pengangguran terhadap perekonomian Indonesia
a.       Pendapat nasional riil (nyata) yang di capai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial. Oleh karena itu, kemakmuran yang di capai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
b.      Pajak yang harus di bayar dari masyarakat menurun sehingga dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang.
c.       Daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang – barang hasil produksi akan berkurang.

Usaha untuk mengatasi pengangguran

1.             Memperluas Kesempatan Kerja.
Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan ekonomi yang sudah ada, maupun dengan menambah kegiatan ekonomi yang baru. Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo, usaha perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara:
a.       Pengembangan industri.
b.      Melalui berbagai proyek pekerjaan umum.


2.      Penurunan Angkatan Kerja.
Diantaranya dapat dilakukan dengan peningkatan program Wajib Belajar 9 Tahun bagi anak usia sekolah. Dalam rangka pemerataan tenaga kerja dan kesempatan kerja, perlu ditingkatkan berbagai langkah, antara lain:
a.       Pendayagunaan angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah/negara lain yang membutuhkan tenaga kerja.
b.      Pengembangan usaha kecil dan tradisional serta sektor informal yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
c.       Pembinaan angkatan kerja usia muda, agar dapat mengisi tuntutan latar belakang pendidikan/kemampuan yang diperlukan.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek hidup, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, Negara berkembang atau Negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
a.              hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran
b.             Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).
c.              standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.

Manfaat/Kegunaan Data IPM
a.              Sebagai Level dan trend Pembangunan SDM.
b.             Sebagai pencapaian program-progam pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
c.              Sebagai “Feedback”: partisipasi masyarakat vs layanan public.
d.             Sebagai variabel pendukung penyusunan DAU.



DAFTAR PUSTAKA
 
Amin, Hasan.1952. Pelajaran Ekonomi, J.B Wolters Groningen. Jakarta: PT. Intermasa                
Bradford, A, Frederick. 1968. Money and Banking, Longmans, Green and co. New York : PT. Intermasa
Djojohadikusumo, Sumitro. 1953. Persoalan Ekonomi di Indonesia. Jakarta: PT. Intermasa
Mahmud, Syamsudin. 1976. Dasar – dasar ilmu Ekonomi dan Gerakan Koperasi. Banda Aceh
2004. Majalah Nakertrans Edisi – 03 TH.XXIV
Raker Komisi VII DPR – RI. 2004. Deklarasi penanggulangan pengangguran di Indonesia.

0

Pendapatan Nasional Sebagai Indikator Kesejahteraan Ekonomi

Posted by Jhonatan Oktavianus on 21.52 in ,
PENDAPATAN NASIONAL
            Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang di sebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
            Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
j      Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
j      Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
j      Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.

Meskipun demikian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja yang dijadikan ukuran kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Adapun kritik tersebut diantaranya adalah :
j      Ada faktor-faktor lain diluar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
j      Kesejahteraan masyarakat masih sering bersifat subjektif. Tiap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda sehingga tolak ukur kesejahteraannyapun berbeda.

Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :
Dudley seers  mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 masalah tersebut adalah :
*      Tingkat kemiskinan
*      Tingkat pengangguran
*      Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
J.L Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia. 4 hal tersebut adalah :
*      Kesehatan dan keamanan
*      Pendidikan keahlian dan standart hidup
*      Pendapatan
*      Pemukiman
Hendra esmara,  lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni :
*      Penduduk  dan kesempatan kerja
*      Pertumbuhan ekonomi
*      Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan tiga pendekatan perhitungan, yakni :
*      Pendekatan produksi
*      Pendekatan pengeluaran
*      Pendekatan pendapatan

Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
*   Konsep kewarganegaraan, dan
*   Konsep kewilayahan.

Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi ( GDP )
            GDP ( Gross Domestic Product ) atau Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
            Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat meyebabkan pendapatan nasional Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah, seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur, sehingga bantuan dari luar negri akan dialihkan ke negara yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
            Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini :
*   Pertama, GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja yang akan dihitung.
*     Kedua, dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing-masing produsen, maka pendapatan nasional Indonesia dengan cara ini akan menghasilkan jumlah yang sama .
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat. Tidak semua pendapatan sampai ke tangan masyarakat karena masih  dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseroan, dan ditambah dengan pembayaran pinjaman (transfer payment).
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak langsung

Pendapatan Nasional Perkapita
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

sumber :

0

Inventasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Posted by Jhonatan Oktavianus on 21.49 in ,

A.     Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara tersebut.Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti halnya pinjaman dan investasi.Menurut Sadono Sukirno (2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara /daerah. Dan menurut metode pengeluaran dalam penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul                   “ Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”. Dimana dalam penulisan  ini penulis membahas tentang pengertian investasi hingga contoh atau implementasi suatu investasi yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
B.     Isi
1.           Pengertian Investasi
Menurut beberapa tokoh ekonomi sepertiunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Dan menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Dan perlu diperhatikan bahwa menurut “sadono sukirno (2000) kegiatan investasi  memungkinkan suatu masyarakat terus – menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja, Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi
2.           Bentuk – Bentuk Investasi
Sebenarnya untuk investasi dapat berbentuk macam – macam. Seperti yang tadi sudah disinggung bahwa pengertian investasi itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menunda konsumsi demi meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis pengeluaran investasi yaitu Investasi tetap bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, Investasi Residentsial yaitu investasi yang mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau disewakan dan yang terakhir adalah Investasi Persediaan yaitu mencakup barang – barang perusahaan yang disimpan digudang.  investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam – macam . Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham, obligasi dllHarga emas yang terus menaik dan hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk investasi. Dimana menurut data yang didapat melalui situs harga-emas.com, harga emas batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.Selain emas ada juga investasi menggunakan nilai mata uang melalui salah satu produk simpanan yang ada dibank yaitu  tabungan. Untuk investasi menggunakan nilai mata uang ada beberapa teori dan perhitungan seperti:1.     Nilai Sekarang
Pv =  X/(1+r)22.     Nilai Masa mendatang
F = A(1+r)tSelanjutnya tabungan bentuk investasi yang ditawarkan dibank dalam bentuk simpananada giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapat dilakukan dengan cara asuransi.Selanjutnya bentuk investasi lainnya adalah bisa dalam bentuk efek yaitu saham, saham preferen dan obligasi. Saham itu sendiri adalah atuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Serta obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang sudah “Go Public” sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar presentase tertentu yang tetap.
Selain itu investasi juga bisa dalam bentuk aktiva tetap seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak bentuk – bentuk investasi lainnya.Dan perlu diprhatikan,  dalam praktiknya kriteria investasi minimal ada empat yaitu:1.     Payback Period
Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat di kembalikan, atau waktu yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini diperuntukan untuk investasi yang tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang biasa terjadi pada aktiva tetap selain tanah).2.     Benefit/Cost Ratio
B/c ratio ini mengukur mana yang lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut3.     Net Present Value
NPV ini bisa juga diartikan nilai harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yang ia miliki.4.     Internal Rate of Return
IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi.
3.           Bagaimana Cara Investasi Mempengaruhi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuranmasyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni1.     investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat , pendapatan nasional serta kesempatan kerja2.     pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi3.     investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dalam model pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan diasumsikan bahwa investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia dapat menciptakan ekonomi eksternal (eksternalitas positif) dan memacu produktivitas yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala hasil. Meskipun teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting, namun model pertumbuhan endogen menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan untuk menjelaskan proses terciptanya pertumbuhan ekonomi jangka panjang.Lebih lanjut Cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, simplenya jika kita analogikan dari ala pedesaan.  Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan  maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.Untuk lebih jelasnya mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dan investasi serta pengaruh atau dampaknya bagi peningkatan pendapatan nasional maka perhatikan contoh berikut
Table 3.1Proyek Investasi
Proyek
Nilai
MEC/Tahun
i/Bulan
Investasi
A
1000
50%
5%
0
B
800
40%
4%
1000
C
600
30%
3%
1800
D
400
20%
2%
2400
E
200
10%
1%
2800

Dan jika tingkat suku bunga sama dengan 0% maka investasi akan bernilai 3000.Dari pengambaran table  3.1 dapat dijelaskan bahwa ketika tingkat suku bunganya 50% maka tingkat suku bunga sama dengan nol (0). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan berikut yaitu:1.     Pertama tingkat suku bunganya dikalikan dengan 12 (karena dalam periode 1 tahun)
Contohnya : 5 * 12 = 602.     Jika diperhatikan untuk baris proyek a saja (untuk lebih fokusnya dahulu). Dimana tingkat suku bunga selama satu tahun yaitu 60% dibandingkan MEC atau tingkat pengembalian investasi hanya 50% (yang artinya lebih kecil). Hal ini bisa dibuktikan dengan cara berikut yaitu:
a.     Jika perusahaan melakukan investasi maka 1000 * 50 % = 500, dibandingkan dengan
b.     Jika perusahaan melakukan saving dengan tingkat bunga sebesar 60% maka 1000 * 60% = 600
Hal ini berarti bahwa hanya dengan berdiam diri saja atau bahasa kasarnya ongkang – ongkang perusahaan bisa mendapatkan hasil yang lebih besar, jika perusahaan tersebut melakukan saving ketimbang investasi. Jadi dari sebuah penjelasan berikut dapat menjelaskan teori bahwa tingkat suku bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dimana rumusnya adalah I=I– e1.
4.           Contoh atau Implementasinya
Jika saya mengambil contoh dari sebuah blog milik Junaidi, berikut adalah contohnyaSebagai penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990 – 2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.
Namun demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang lebih tinggi ini ternyata juga diikuti oleh koefisien variasi volatilitas (volatilitas yang sudah disesuaikan terhadap nilai rata-rata pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah krisis lebih berfluktuasi dibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi masyarakat. Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil, kondisi ini hampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara keseluruhan.Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelum dan sesudah krisis menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasi terhadap PDB baik pada investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen, sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis juga menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan dalam kasus investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.



C.     Kesimpulan
Jadi kesimpulanya adalah pertumbuhan ekonomi merupakan suatu alat ukur bagi suatu bangsa untuk mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian disuatu negara. Dan pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari besarnya pendapatan nasional dari suatu negara atau bisa disebut GDP Riil atau GNP Riil. Dan dalam salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasiInvestasi yang berarti sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang. Dan investasi dibagi dalam tiga jenis yaitu Investasi tetap Bisnis, Investasi Residentsial dan Investasi Persediaan serta investasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya melalui membeli saham dan obligasi.
Kemudian simplenya jika kita analogikan dari ala pedesaan.  Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeliperalatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan  maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.
Dan terakhir adalah contohnya yaitu dimana resesi Amerika Serikat yang parah pada tahun 1982. GDP Riil turun $105 Miliar dari puncaknya dalam kuartal ketiga tahun 1981 menuju pada titik terendahnya pada kuartal keempat tahun 1982. Pengeluaran investasi selama periode yang sama turun $ 152 Miliar, yang berarti lebih besar dari seluruh penurunan pengeluaran
D.     Daftar Pustaka
1.     Deden. Pengertian Investasi.http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1-pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 20122.     Fadinno, Muhammad. Investasi  Emas.http://investasi-emas.asia/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
3.     Harga Emas. http://harga-emas.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
4.     Junaidi. Investasi di Indonesia: Perkembangan dan Volatilitas.http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/04/investasi-di-indonesia-perkembangan-dan.html. Diakses pada tanggal 5 April 2012.
5.     Jurnal. Investasi; Pengertian Dasar, Jenis dan manfaathttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
6.     Kebun Mas. http://kebunmas.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
7.     Mankiw, N. Gregory. 2007. Teori Ekonomi Makro, edisi ke 6. Jakarta: Gramedia.
8.     Raditya,Dian. Produk – Produk Bank.http://dianraditya.wordpress.com/2010/02/25/produk-produk-bank/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
9.     Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung.2008.Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Ekonomi.
10.   Repository  USU. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/10071?mode=full&submit_simple=Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
11.   Republika. Bagaimana cara Menghitung Keuntungan Investasi Emas LM ?.http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/askgoz/11/11/01/ltyqr3-bagaimana-cara-menghitung-keuntungan-investasi-emas-lm. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
12.   Rustiono, Dedy. Tesis Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Di Provinsi Jawa Tengah.http://eprints.undip.ac.id/16937/1/Deddy_Rustiono.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret 201213.   Wikipedia. Saham.http://id.wikipedia.org/wiki/Saham. Diakses pada tanggal 27 Maret 2012.
14.   Yahoo. Cara Membuat Paper.http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081212192842AAFjQ9q. diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
15.   Yuhana. Cara Membuat Paper.http://yuhana.wordpress.com/2008/01/23/cara-membuat-paper/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012



Copyright © 2009 Jhonatan Oktavianus All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.