Definisi
Audit Teknologi Informasi (IT AUDIT)
Audit teknologi informasi (Inggris: information
technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit
pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara
umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem
informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi
adalah audit komputeryang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset
sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif
dalam mencapai target organisasinya. - Wikipedia
Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol
pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan
masalah audit finansial dan audit internal. Audit IT lebih dikenal dengan
istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk
menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Salah satu
penggunaan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan
evaluasi pengendalian-pengendalian internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini
disebut sebagai auditing melalui komputer. Penggunaan istilah lainnya adalah
untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa
pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan secara manual. Jenis aktivitas ini
disebut audit dengan komputer.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai
macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem
Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan
untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability),
kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi
organisasi.
IT Audit
Tools (Software)
Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu
pelaksanaan Audit Teknologi Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan
tool-tool tersebut memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi dalam
menjalankan profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat
bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi
a) ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah
software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer
untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah
software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam
melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau
Pemrosesan Data Elektronik.
b) Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer
Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk
menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan
GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam
mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front
end yang baik hingga Librari Python numerik.
Berikut ini beberapa kegunaannya :
·
Menganalisis data keungan, data karyawan
·
Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke
dalam databse
·
Analisa event jaringan yang interaktif,
log server situs, dan record sistem login
·
Mengimport email kedalam relasional dan
berbasis teks database
·
Menanamkan kontrol dan test rutin
penipuan ke dalam sistem produksi.
c) Powertech
Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat
dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public
authority to libraries, user security, system security, system auditing dan
administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
d) Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk
mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis
open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi
dan mengelolajaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.
e) Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah
software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem
dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
f) Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah
software yang digunakan untuk mencari celah keamanan.
g) NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau
Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak
administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan
banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service,
dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan
tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik
dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan
tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan
(NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon
(NPING)
h) Wireshark
Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di
dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu
lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak
industri dan lembaga pendidikan.
DEFINISI
IT FORENSIK
Definisi dari IT Forensik yaitu suatu ilmu yang
berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem
informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode
sebab-akibat). Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi
bukti-bukti yang akan digunakan dalam proses selanjutnya. Selain itu juga
diperlukan keahlian dalam bidang IT ( termasuk diantaranya hacking) dan alat
bantu (tools) baik hardware maupun software untuk membuktikan
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam bidang teknologi sistem informasi
tersebut.
IT Forensik atau banyak ditempatkan dalam berbagai
keperluan, bukan hanya untuk menangani beberapa kasus kriminal yangmelibatkan
hukum,seperti rekonstruksi perkara insiden keamanan komputer, upaya pemulihan
kerusakan sistem,pemecahan masalah yang melibatkan hardware ataupun software,
dan dalam memahami sistem atau pun berbagai perangkat digital agar mudah
dimengerti
PENGERTIAN
IT FORENSIK MENURUT PARA AHLI
Menurut Noblett, yaitu berperan
untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data yang telah
diproses secara elektronik dan disimpan dimedia komputer.
Menurut Judd Robin, yaitu penerapan
secara sederhana dari penyidikan komputer dan teknik analisisnya untuk
menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.
Menurut Ruby Alamsyah (salah
seorang ahli forensik IT Indonesia), digital forensik atau terkadang disebut
komputer forensik adalah ilmu yang menganalisa barang bukti digital sehingga
dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan.Barang bukti digital tersebut
termasuk handphone, notebook, server, alat teknologi apapun yang mempunyai
media penyimpanan dan bisa dianalisa.
SEJARAH
IT FORENSIK
Pada tahun 2002 diperkirakan terdapat sekitar 544
juta orang terkoneksi secara online. Meningkatnya populasi orang yang
terkoneksi dengan internet akan menjadi peluang bagi munculnya kejahatan
komputer dengan beragam variasi kejahatannya. Dalam hal ini terdapat
sejumlah tendensi dari munculnya berbagai gejala
kejahatan komputer, antara lain:
a) Permasalahan
finansial. Cybercrime adalah alternatif baru untuk mendapatkan uang. Perilaku
semacam carding (pengambil alihan hak atas kartu kredit tanpa seijin pihak yang
sebenarnya mempunyai otoritas), pengalihan rekening telepon dan fasilitas
lainnya, ataupun perusahaan dalam bidang tertentu yang mempunyai kepentingan
untuk menjatuhkan kompetitornya dalam perebutan market, adalah sebagian bentuk
cybercrime dengan tendensi finansial.
b) Adanya
permasalahan terkait dengan persoalan politik, militer dan sentimen
Nasionalisme.
c) Salah
satu contoh adalah adanya serangan hacker pada awal tahun 1990, terhadap
pesawat pengebom paling rahasia Amerika yaitu Stealth Bomber. Teknologi tingkat
tinggi yang terpasang pada pesawat tersebut telah menjadi lahan yang menarik
untuk dijadikan ajang kompetisi antar negara dalam mengembangkan peralatan
tempurnya.
d) Faktor
kepuasan pelaku, dalam hal ini terdapat permasalahan psikologis dari pelakunya.
e) Terdapat
kecenderungan bahwasanya seseorang dengan kemampuan yang tinggi dalam bidang
penyusupan keamanan akan selalu tertantang untuk menerobos berbagai sistem
keamanan yang ketat. Kepuasan batin lebih menjadi orientasi utama dibandingkan
dengan tujuan finansial ataupun sifat sentimen.
“Elemen penting dalam penyelesaian masalah keamanan
dan kejahatan dunia komputer adalah penggunaan sains dan teknologi itu sendiri.
Dalam hal ini sains dan teknologi dapat digunakan oleh fihak berwenang seperti:
penyelidik, kepolisian, dan kejaksaan untuk mengidentifikasi tersangka pelaku
tindak criminal”.
“Bukti digital (Digital Evidence) merupakan
salah satu perangkat vital dalam mengungkap tindak cybercrime. Dengan
mendapatkan bukti-bukti yang memadai dalam sebuah tindak kejahatan, Bukti
Digital yang dimaksud dapat berupa adalah : E-mail, file-file wordprocessors,
spreadsheet, sourcecode dari perangkat lunak, Image, web browser, bookmark,
cookies, Kalender”.
Ada 4 Elemen Forensik:
1.
Identifikasi bukti digital
2.
Penyimpanan bukti digital
3.
Analisa bukti digital
4.
Presentasi bukti digital
TUJUAN IT FORENSIK
Tujuan dari IT forensik itu sendiri adalah untuk
mengamankan dan menganalisa bukti-bukti digital. MenurutNoblett, yaitu
berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data yang
telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer.
Menurut Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan
komputer dan teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang
mungkin. Tujuan IT forensik:
1. Untuk membantu memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas
berbasis digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat buti yang sah di pengadilan
2. Untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif
cepat, agar dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan
akibat perilaku jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya,
sekaligus mengungkapkan alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari
pihak-pihak terkait yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan
perbuatan tidak menyenangkan dimaksud.
ALASAN MENGAPA MENGGUNAKAN IT FORENSIK, ANTARA LAIN.
Dalam kasus hukum, teknik digital forensik sering
digunakan untuk meneliti sistem komputer milik terdakwa (dalam perkara pidana)
atau tergugat (dalam perkara perdata).
·
Memulihkan data dalam hal suatu hardware
atau software mengalami kegagalan/kerusakan (failure).
·
Meneliti suatu sistem komputer setelah
suatu pembongkaran/pembobolan, sebagai contoh untuk menentukan bagaimana
penyerang memperoleh akses dan serangan apa yang dilakukan.
·
Mengumpulkan bukti menindak seorang
karyawan yang ingin diberhentikan oleh suatu organisasi.
·
Memperoleh informasi tentang bagaimana
sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimisasi kinerja, atau
membalikkan rancang-bangun.
SIAPA YANG MENGGUNAKAN IT FORENSIK?
Network Administrator merupakan sosok pertama yang
umumnya mengetahui keberadaan cybercrime sebelum sebuah kasus cybercrime diusut
oleh pihak yang berwenang. Ketika pihak yang berwenang telah dilibatkan dalam
sebuah kasus, maka juga akan melibatkan elemenelemen vital lainnya, antara
lain:
1. Petugas
Keamanan (Officer/as a First Responder)
Memiliki kewenangan tugas antara lain :
mengidentifikasi peristiwa, mengamankan bukti, pemeliharaan bukti yang temporer
dan rawan kerusakan.
2. Penelaah
Bukti (Investigator)
Sosok yang paling berwenang dan memiliki kewenangan
tugas antara lain: menetapkan instruksi-instruksi, melakukan pengusutan
peristiwa kejahatan, pemeliharaan integritas bukti.
3. Tekhnisi
Khusus
Memiliki kewenangan tugas antara lain : memeliharaan
bukti yang rentan kerusakan dan menyalin storage bukti, mematikan (shuting
down) sistem yang sedang berjalan, membungkus/memproteksi bukti-bukti,
mengangkut bukti dan memproses bukti. IT forensic digunakan saat
mengidentifikasi tersangka pelaku tindak kriminal untuk penyelidik, kepolisian,
dan kejaksaan.
PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN IT FORENSIK
Dasar-dasar hardware dan pemahaman bagaimana umumnya
sistem operasi bekerja
Bagaimana partisi drive, hidden partition, dan di mana tabel partisi bisa
ditemukan pada sistem operasi yang berbeda. Bagaimana umumnya master boot
record tersebut dan bagaimana drive geometry. Pemahaman untuk hide, delete,
recover file dan directory bisa mempercepat pemahaman pada bagaimana tool
forensik dan sistem operasi yang berbeda bekerja.
Familiar dengan header dan ekstension file yang bisa jadi berkaitan dengan file
tertentu
TOOLS DALAM IT FORENSIK
Dalam IT Forensik, terdapat beberapa tools atau
peralatan yang umum digunakan. Tools yang dimaksud adalah:
1. Antiword
Antiword merupakan sebuah aplikasi yang digunakan
untuk menampilkan teks dan gambar dokumen Microsoft Word. Antiword hanya
mendukung dokumen yang dibuat oleh MS Word versi 2 dan versi 6 atau yang lebih
baru.
2. Autopsy
The Autopsy Forensic Browser merupakan
antarmuka grafis untuk tool analisis investigasi diginal perintah baris The
Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat menganalisis disk dan filesistem Windows dan
UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
3. Binhash
Binhash merupakan sebuah program sederhana
untuk melakukan hashing terhadap berbagai bagian file ELF dan PE untuk
perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen header dari bagian
header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
4. Sigtool
Sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan
database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5,
konversi data ke dalam format heksadesimal, menampilkan daftar signature virus
dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
5. ChaosReader
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk
melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan
mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP,
dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah
file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi,
termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC;
dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
6. Cchkrootkit
Chkrootkit merupakan sebuah tool untuk
memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal. la akan memeriksa utilitas
utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan
variasinya.
7. Ddcfldd
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of
Defense Computer Forensics Lab (DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak
lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
8. Ddrescue
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data,
la menyalinkan data dari satu file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke
yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan.
Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali
anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
9. Fforemost
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat
digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data
file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall
dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The
Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost
dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School
Center for Information Systems Security Studies and Research.
10. Gqview
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar
berbasis GTK la mendukung beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails,
dan pengurutan gambar.
11. Galleta
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh
Keith J Jones untuk melakukan analisis forensic terhadap cookie Internet
Explorer.
12. Ishw
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool
kecil yang memberikan informasi detil mengenai konfigurasi hardware dalam
mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware,
konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan
bus, dsb. Pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
13. Pasco
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan
rekonstruksi aktivitas Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan
secara teratur, Keith menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file
aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin
dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet
Explorer. Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan
hasil dalam field delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet
favorit Anda.
14. Scalpel
Calpel adalah sebuah tool forensik yang
dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi dan merecover data dari media
komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari hard drive,
bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk
karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai
lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama proses pencarian elektronik.
Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang ditemukan sebagai file
individual.
Sumber :
http://ariesianpanjaitan.blogspot.com/2015/06/it-forensics-dan-it-audit.html
http://henindya.blogspot.com/2011/10/it-audit-tools.html